Kenapa Rasulullah Tak Diberikan Mukjizat Aneh dan Besar? Ini Alasannya
“Tegasnya dahulu mukjizat untuk dilihat mata, sekarang mukjizat Al Quran untuk dilihat akal. Akal seluruh manusia, turunan demi turunan.” (Buya Hamka)
Mukjizat Al Quran - foto (petualanganrahasia.blogspot.com) |
Tidaklah ketika Allah mengutus seorang Nabi ataupun Rasul, maka ia diberikan mukjizat yang luar biasa padanya.
Hal ini tentu saja untuk menunjukan kepada manusia saat itu bahwa mereka adalah utusan Allah yang sebenar-benarnya.
Sejumlah kejadian dari mukjizat para Nabi dan Rasul pun membuat manusia kagum dibuatnya, seperti yang Allah berikan kepada Nabi Musa ‘Alaihi Salam dimana ia mampu membelah lautan.
Atau juga yang mukjizat diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam dimana ia tidak terbakar dalam kobaran api yang menyala-nyala.
Dari semua contoh tersebut, kenapa mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang terbesar tidaklah berupa peristiwa besar dan hebat serta aneh layaknya para nabi yang lain?
Perlu kita ketahui, bahwasannya Rasulullah juga diberikan oleh Allah mukjizat yang tak biasa dan diluar nalar pikiran manusia, yaitu ketika air dalam timba kecil yang bisa cukup diminum oleh 1.200 orang di Hudaibiyah.
Salah satu mukjizat Rasulullah tersebut sesungguhnya tidaklah lebih penting jika dibandingkan dengan keberadaan Al Qur’an.
Karena hanya Al Qur’an saja yang oleh Allah ditantangkan kepada semua orang untuk bisa menandinginya, bahkan tantangan Allah terus berlaku hingga hari kiamat.
Dalam tafsir Al Azhar karya Buya Hamka dijelaskan bahwa, mukjizat seorang Rasul haruslah sesuai dengan risalahnya.
Sehingga apabila risalahnya diperuntukkan bagi manusia sampai akhir zaman, maka mukjizatnya pun harus bisa bertahan hingga akhir zaman pula.
Sementara jika mukjizat seperti nabi yang lain, maka hanya bisa dilihat oleh manusia saat itu dan jika Nabi meninggal, maka yang teringgal adalah hanya coretan tinta dalam buku sejarah.
Buya Hamka juga menjelaskan bahwa peristiwa hebat di masa lalu sudah tidak dipandang hebat lagi di jaman sekarang.
Contohnya seperti tidak terbakar di api dimana kini orang Yogi bisa berjalan di atas bara api pula tanpa terbakar.
Sementara membuat orang buta bisa melihat seperti halnya dilakukan oleh Nabi Isa pun kini bisa dilakukan oleh para dokter melalui bedah operasi.
Adapun Al Qur’an tidak mampu tertandingi oleh siapapun.
“Tegasnya dahulu mukjizat untuk dilihat mata, sekarang mukjizat Al Quran untuk dilihat akal. Akal seluruh manusia, turunan demi turunan.” tegas Buya Hamka.
Wallahu 'Alam
Baca juga:
0 Response to "Kenapa Rasulullah Tak Diberikan Mukjizat Aneh dan Besar? Ini Alasannya"
Post a Comment