Sekilas Pengertian Shalat Khusyu Menurut Nabi Serta Orang-orang Soleh
"Sesungguhnya shalat itu adalah merundukan diri dan merendahkan diri serta mengkhusyukannya" (Al-Hadits)
Ilustrasi Shalat Khusyu - Foto (daaruttauhid.org) |
Seseorang yang shalatnya benar adalah shalat yang dalam prakteknya ada ke khusyukan, kerendahan hati serta ketenangan dengan kosentrasinya.
Didalam Hadits Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya shalat itu adalah merundukan diri dan merendahkan diri serta mengkhusyukannya"
Ketika melihat Nabi 'Alaihi Sholatu Wassalam kepada seorang laki-laki yang memain-mainkan jenggotnya di dalam shalatnya, bersabdalah Nabi 'Alaihi Sholatu Wassalam:
"Kalau khusyu hatinya orang laki-laki ini, niscaya khusyu anggota tubuhnya"
Sayyid Al-haddad menjelaskan :
"Maka jelaslah bahwa ke khusyukan anggota tubuh itu termasuk dari ke khusyukan hati. Dan hahwasannya tidak sempurna bagi shalat seseorang tanpa demikian itu."
Sungguh telah berkata ulama terdahulu yang soleh, semoga keridhoan Allah terlimpah kepada mereka:
"Siapa yang mengetahui orang yang ada di sebelah kanannya dan disebelah kirinya, sedangkan dia dalam keadaan shalat, maka bukanlah dia termasuk orang yang khusyu"
Seseorang yang shalatnya begini dan begitu secara zohir, sementara zohir itu sendiri adalah merupakan titipan hati, maka jika didalam hati ada keinginan terhadap sesuatu maka akan muncul zohirnya sesuatu itu meskipun ia dalam keadaan shalat.
Maka jika tangan atau anggota tubuh yang lain dari seseorang yang sedang shalat bergerak-gerak, itu merupakan cerminan apa yang ada didalam hati seseorang itu.
Maka jika kita ingin khusyu di dalam pandangan Allah Ta'ala, paling tidak cerminan zohir kita tampilkan khusyu, hatipun demikian adanya, antara keduanya tidak berpisah, karena yang satu bersumber dari yang satu, maka rangkumkanlah diantara keduanya itu.
Sudah banyak mungkin kisah-kisah yang sering kita dengar tentang seseorang yang khusyu di dalam shalatnya, dia tidak bergeming dari shalatnya meskipun sebuah menara runtuh dihadapannya, ataupun robohnya rumah-rumah, goncangnya bumi ini, meletusnya gunung-gunung, dia tetap tenang dalam shalatnya, sangking sudah melebur hatinya bersama Allah Ta'ala.
Bukanlah perkara mustahil kita bisa meraih shalat yang khusyu seperti apa yang saya sajikan diatas itu, namun ini perlu kesungguhan dan latihan yang panjang waktu serta bimbingan dari seorang guru atau ulama yang soleh, sampai akhirnya shalat kita bisa bersenyawa dengan Allah Azza wa Jalla.
Wallahu 'Alam, semoga bermanfaat dan semoga kita bisa meraih shalat yang khusyu.
Baca juga:
Sumber:
- Kitab An-Nashaih ad-Diniyyah wal Washaya al-Imaniyyah Pada Bab Shalat
- Wejangan Guruku Tercinta
0 Response to "Sekilas Pengertian Shalat Khusyu Menurut Nabi Serta Orang-orang Soleh"
Post a Comment