Ternyata Sayyidina Umar Pernah Ingin Membunuh Rasulullah, Awalnya Benci Lalu Ia Jatuh Hati
Latar belakang hidup seseorang, tidak akan membuat hidayah Allah terbendung kepadanya, betapapun kerasnya hati itu, ketika hidayah Allah sudah mengetuk pintu seseorang, maka hati keraspun akan tunduk menjadi lembut.
Sayyidina Umar bin Khaththab Radhiyallahu'anhu adalah salah satu sahabat setia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sebelum ia masuk kepada agama islam, ia adalah orang yang paling keras dalam menentang ajaran kebenaran islam yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala turukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Pada masa jahiliyahnya, ia adalah orang yang paling disegani dan ditakuti oleh seluruh kaum Quraisy karena kharisma dan kekuatannya.
Didalam catatan sejarah, ia adalah salah satu tokoh yang mengikuti tradisi bangsa Arab saat itu, yaitu melakukan penguburan kepada putrinya sendiri secara hidup-hidup.
Sangking kerasnya hati Umar saat itu, bahkan ia pernah berkeinginan untuk membunuh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Sebelum melakukan aksi niat jeleknya itu, Umar bergegas pergi ke rumah saudara perempuannya karena dia mendengar berita bahwa, saudara perempuan itu telah masuk dan memeluk agama islam beserta suaminya.
Sesampai di rumah saudara perempuannya, saat itu Khabbab bin Art sedang mengajarkan Al-Quran kepada saudara perempuan dan suaminya.
Sontak ia marah dan membuat terluka saudara perempuannya, sejenak ia terdiam akibat perbuatannya itu.
Tanpa sengaja dia melihat secarik kertas yang berisi surat Al-Quran, ketika dia hendak melihat surat itu namun tidak diizinkan oleh adiknya sebelum ia berwudhu.
Kemudian setelah berwudhu, Umar membaca surat tersebut yaitu penggalan surat Thaha, saat itulah hatinya menjadi lembut dan tumbuhlah keyakinan bahwa islam adalah agama yang benar, Allah lah yang patut disembah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Sebelum kejadian tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah berdo'a dan meminta kepada Allah,
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”.
Do'a itu Allah kabulkan, tak menunggu waktu lama, hatinya meleleh bagaikan lilin yang terbakar habis oleh api.
Umar akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam lalu ia segera menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan menyatakan ke-Islamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah masuknya Umar kepada agama islam, ia menjadi orang yang paling berpengaruh dalam catatan sejarah Islam.
Ia telah menjadi salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah, dan ia menjadi orang yang paling perduli terhadap perkembangan agama Islam saat itu.
Bahkan, karena dasar rasa cintanya yang begitu besar terhadap Islam, membuat dirinya dipercaya untuk menjadi khalifah kedua, sepeninggalnya kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Wallahu 'Alam.
Baca juga:
gambar - perkarahati |
Sayyidina Umar bin Khaththab Radhiyallahu'anhu adalah salah satu sahabat setia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sebelum ia masuk kepada agama islam, ia adalah orang yang paling keras dalam menentang ajaran kebenaran islam yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala turukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Pada masa jahiliyahnya, ia adalah orang yang paling disegani dan ditakuti oleh seluruh kaum Quraisy karena kharisma dan kekuatannya.
Didalam catatan sejarah, ia adalah salah satu tokoh yang mengikuti tradisi bangsa Arab saat itu, yaitu melakukan penguburan kepada putrinya sendiri secara hidup-hidup.
Sangking kerasnya hati Umar saat itu, bahkan ia pernah berkeinginan untuk membunuh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Sebelum melakukan aksi niat jeleknya itu, Umar bergegas pergi ke rumah saudara perempuannya karena dia mendengar berita bahwa, saudara perempuan itu telah masuk dan memeluk agama islam beserta suaminya.
Sesampai di rumah saudara perempuannya, saat itu Khabbab bin Art sedang mengajarkan Al-Quran kepada saudara perempuan dan suaminya.
Sontak ia marah dan membuat terluka saudara perempuannya, sejenak ia terdiam akibat perbuatannya itu.
Tanpa sengaja dia melihat secarik kertas yang berisi surat Al-Quran, ketika dia hendak melihat surat itu namun tidak diizinkan oleh adiknya sebelum ia berwudhu.
Kemudian setelah berwudhu, Umar membaca surat tersebut yaitu penggalan surat Thaha, saat itulah hatinya menjadi lembut dan tumbuhlah keyakinan bahwa islam adalah agama yang benar, Allah lah yang patut disembah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Sebelum kejadian tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah berdo'a dan meminta kepada Allah,
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”.
Do'a itu Allah kabulkan, tak menunggu waktu lama, hatinya meleleh bagaikan lilin yang terbakar habis oleh api.
Umar akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam lalu ia segera menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan menyatakan ke-Islamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah masuknya Umar kepada agama islam, ia menjadi orang yang paling berpengaruh dalam catatan sejarah Islam.
Ia telah menjadi salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah, dan ia menjadi orang yang paling perduli terhadap perkembangan agama Islam saat itu.
Bahkan, karena dasar rasa cintanya yang begitu besar terhadap Islam, membuat dirinya dipercaya untuk menjadi khalifah kedua, sepeninggalnya kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Wallahu 'Alam.
Baca juga:
0 Response to "Ternyata Sayyidina Umar Pernah Ingin Membunuh Rasulullah, Awalnya Benci Lalu Ia Jatuh Hati"
Post a Comment