Taubat Dan Berlaku Baik, Tahanan Ini Meninggal Di Atas Sajadah Usai Sholat
"Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun". (QS.Al-Mulk:1-2).
Nasib manusia pada akhir hayatnya, hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja yang berhak menentukan dan mengetahui hal tersebut, Namun sebagai seorang hamba yang sudah mengetahui tentang Kuasanya Allah Azza wa Jalla, manusia harus terus berusaha didalam memperbaiki diri dan menebus kesalahannya di dunia sebelum ajal tiba.
Seorang napi penghuni Lapas Kelas II Sorong Tatang Suryana (51 tahun), pada hari senin (17/10/2016) ditemukan meninggal di atas sajadah usai melaksanakan sholat Dzuhur di masjid lapas.
Kepala Lapas Maliki yang mewakili Lapas Kelas II B Sorong, dari hasil visum pihaknya menyatakan bahwa, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum, diketahui pula dari keterangan napi lainnya, bahwa Tatang sebelumnya berbincang dengan mereka dan tidak mengeluhkan sakit apapun.
“Jadi sebelum ditemukan meninggal, dia tidak mengeluh sakit atau pusing. Biasa saja,” tutur Maliki, sebagaimana dikutip dari Radar Sorong (18/10/2016).
Saat itu Tatang bersama napi lainnya melaksanakan makan siang bersama, apel siang dan shalat Dzuhur berjamaah di masjid. Setelah itu mereka berbincang-bincang dan kemudian tiduran di dalam masjid.
Ketika pukul 15.30 waktu setempat, Tatang masih tampak tidur pulas dengan posisi miring. Namun ketika dibangunkan untuk melaksanakan shalat Ashar, mereka terkejut lantaran Tatang tidak bergerak sama sekali dan matanya tetap terpejam.
Sebagian napi kemudian memanggil pihak medis guna dilakukan pemeriksaan. Lantaran tak ada reaksi dari Tatang, pihak medis lantas membawanya ke RSUD Sele be Solu.
Ketika sudah berada di RSUD, petugas medis menyatakan bahwa Tatang telah meninggal. Pihak Lapas pun menghubungi keluarga Tatang serta meminta perawat untuk melakukan visum.
“Jadi hasil visum tidak ditemukan adanya penyebab kematian. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh napi,” lanjut Maliki.
Dituturkan oleh Maliki bahwa Tatang merupakan seorang napi dengan kepribadian yang baik. Tak hanya rajin beribadah, ia juga patuh pada aturan Lapas.
Diketahui bahwa Tatang sudah menghuni lapas setahun lalu karena kasus perlindungan anak. Ia dinyatakan harus menjalani masa tahanan selama 8 tahun oleh pengadilan.
“Dia sangat baik, rajin ibadah. Saya sangat berduka, selama saya tugas ini yang pertama ada napi yang meninggal,” pungkasnya.
Baca Juga:
Ilustrasi - Gambar: Bintang.com |
Nasib manusia pada akhir hayatnya, hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja yang berhak menentukan dan mengetahui hal tersebut, Namun sebagai seorang hamba yang sudah mengetahui tentang Kuasanya Allah Azza wa Jalla, manusia harus terus berusaha didalam memperbaiki diri dan menebus kesalahannya di dunia sebelum ajal tiba.
Seorang napi penghuni Lapas Kelas II Sorong Tatang Suryana (51 tahun), pada hari senin (17/10/2016) ditemukan meninggal di atas sajadah usai melaksanakan sholat Dzuhur di masjid lapas.
Kepala Lapas Maliki yang mewakili Lapas Kelas II B Sorong, dari hasil visum pihaknya menyatakan bahwa, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum, diketahui pula dari keterangan napi lainnya, bahwa Tatang sebelumnya berbincang dengan mereka dan tidak mengeluhkan sakit apapun.
“Jadi sebelum ditemukan meninggal, dia tidak mengeluh sakit atau pusing. Biasa saja,” tutur Maliki, sebagaimana dikutip dari Radar Sorong (18/10/2016).
Saat itu Tatang bersama napi lainnya melaksanakan makan siang bersama, apel siang dan shalat Dzuhur berjamaah di masjid. Setelah itu mereka berbincang-bincang dan kemudian tiduran di dalam masjid.
Ketika pukul 15.30 waktu setempat, Tatang masih tampak tidur pulas dengan posisi miring. Namun ketika dibangunkan untuk melaksanakan shalat Ashar, mereka terkejut lantaran Tatang tidak bergerak sama sekali dan matanya tetap terpejam.
Sebagian napi kemudian memanggil pihak medis guna dilakukan pemeriksaan. Lantaran tak ada reaksi dari Tatang, pihak medis lantas membawanya ke RSUD Sele be Solu.
Ketika sudah berada di RSUD, petugas medis menyatakan bahwa Tatang telah meninggal. Pihak Lapas pun menghubungi keluarga Tatang serta meminta perawat untuk melakukan visum.
“Jadi hasil visum tidak ditemukan adanya penyebab kematian. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh napi,” lanjut Maliki.
Dituturkan oleh Maliki bahwa Tatang merupakan seorang napi dengan kepribadian yang baik. Tak hanya rajin beribadah, ia juga patuh pada aturan Lapas.
Diketahui bahwa Tatang sudah menghuni lapas setahun lalu karena kasus perlindungan anak. Ia dinyatakan harus menjalani masa tahanan selama 8 tahun oleh pengadilan.
“Dia sangat baik, rajin ibadah. Saya sangat berduka, selama saya tugas ini yang pertama ada napi yang meninggal,” pungkasnya.
Baca Juga:
0 Response to "Taubat Dan Berlaku Baik, Tahanan Ini Meninggal Di Atas Sajadah Usai Sholat"
Post a Comment