Mitos Ini Masih Banyak Di Pakai Para Suami Ketika Istrinya Sedang Hamil
“Susungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisaunya, dan mempercepat kematian sembelihannya.” (HR. Muslim)
 |
| Gambar (samishare.com) |
Apakah anda masih sering mendengar tentang larangan dari sebuah mitos "Jangan berani-berani membunuh binatang ketika istri sedang hamil, Kalau tidak...."
Ya, mitos ini masih banyak di pegang teguh oleh sebagian kalangan masyarakat kita khususnya para suami ketika istri mereka sedang hamil atau sedang mengandung.
Islam memang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap lembut dan menyayangi terhadap binatang dan juga lingkungan sekitar, seandainya ada binatang yang harus kita sembelih pun, maka agama pun mengatur tata cara dalam penyembelihannya.
Di antara dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah hadits dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Susungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisaunya, dan mempercepat kematian sembelihannya.” (HR. Muslim)
Tentang berbuat baik kepada binatang, Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Imam Bukhari dan Muslim, yang menceritakan tentang seekor anjing yang diberi minum.
Para sahabat bertanya, “Apakah kami akan mendapatkan pahala karena berbuat baik kepada binatang?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbuat baik pada semua makhluk yang bernyawa, ada pahalanya.”
Begitu pula riwayat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, tentang larangan menyakiti binatang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada seorang wanita yang diadzab karena seekor kucing. Dia kurung seekor kucing sampai mati, sehingga dia masuk neraka. Dia tidak memberinya makan, tidak pula minum, dan tidak dilepaskan sehingga bisa makan binatang melata tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Beberapa dalil di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya, membunuh binatang tanpa alasan termasuk tindakan yang terlarang.
Dan ini berlaku secara umum, tanpa melihat status dan tanpa memandang kondisi keluarga, baik saat istri hamil maupun tidak sedang hamil. Karena membunuh binatang tanpa alasan yang dibenarkan, termasuk kezhaliman terhadap binatang itu sendiri.
Lain halnya ketika binatang itu disembelih karena alasan yang benar, seperti untuk kurban atau membunuh binatang buas yang mengganggu, maka bukan termasuk keharaman, karena mendapatkan izin secara syariat serta ada unsur genting atau darurat.
Sedangkan mengenai mitos yang kami paparkan di awal, kami belum menjumpai adanya satupun dalil yang melarang para suami untuk membunuh atau menyembelih binatang saat istrinya sedang hamil.
Baginda Nabi pun tidak pernah mengkaitkan antara tindakan membunuh binatang dengan kehamilan seorang istri.
Mengenai hal ini, banyak orang yang berkeyakinan, bahwa membunuh binatang saat istri sedang hamil bisa menyebabkan janin menjadi cacat ketika dilahirkan, padahal hal ini bisa kita bantah secara nalar,
Pertama, apakah ini terbukti secara ilmiah? Adakah keterangan ahli genetika atau ilmu terkait lainnya yang secara ilmiah menjelaskan hubungan yang demikian itu?
Jika tidak, kita berpindah pada bantahan yang kedua,
Apakah ada dalil yang shahih, baik dari Alquran maupun hadis yang menjelaskan hal tersebut?
Jika kedua bantahan ini tidak terpenuhi, maka mitos itu sama sekali tidak terbukti secara ilmiah, dan meyakininya adalah termasuk kepada dosa besar, maka dari itu, buang jauh-jauh keyakinan ini.
Wallahu 'Alam, Semoga Bermanfaat.
Baca juga:
0 Response to "Mitos Ini Masih Banyak Di Pakai Para Suami Ketika Istrinya Sedang Hamil"
Post a Comment