Ciri Orang Pandai dan Orang Bodoh Menurut Imam Syafi'i

Ciri Orang Pandai dan Orang Bodoh Menurut Imam Syafi'i

Tentang orang yang pandai dan orang yang bodoh, Al Imam Abu Abdillah  Assyafi'i Radiallohu Taa'la Anhu berkata :
"Tidak Lain seseorang yang mengingkariku atas suatu kebenaran dan menolaknya pastilah ia jatuh dari pandanganku dan tidak lain seseorang menerima kebenaran pastilah aku menghargainya dan aku yakin akan kecintaannya"
Jika orang-orang soleh yang memiliki tinjauan-tinjuan kebenaran lalu seseorang mengingkari kebenaran itu, maka pastilah orang yang ingkar itu akan jatuh dari pandangan orang soleh tersebut, atau bisa dikatakan tidak dipandang lagi

akibat dari pengingkarannya yaitu akan meluas sehingga dia tidak dipandang lagi oleh Allah dan Rasulnya, karena sesungguhnya risalah kebenaran yang dibawa oleh orang soleh itu datangnya dari Allah dan Rasulnya

dan begitu pula sebaliknya apabila seseorang menghargai dan menerima suatu kebenaran, maka sudah pasti kecintaan Allah dan Rasulnya serta orang-orang yang soleh akan tertuju kepadanya.

Sesungguhnya orang-rang soleh jika memandang sesuatu bukan kepada bungkusan zahirnya, apakah seseorang itu jelek atau cakep atau kaya atau miskin,

mereka tidak pernah memandangnya kearah itu, tetapi pandangan orang soleh kepada seseorang itu dilihat dari apakah dia mau menerima kebenaran atau tidak,

maka kecintaan dan penghargaan orang-orang soleh kepada orang itu ada ada pada titik kesolehan orang tersebut,

maka jika kita sudah mau berinteraksi dengan orang-orang soleh atau alim tampilkanlah dan amalkan hati yang soleh dan mau menerima dan mengamalkan kebenaran yang mereka bawa bukan hanya sekedar menonjolkan tampilan fisik belaka,

dan ini sudah menjadi rumus kebenaran dan kesolehan.

Didalam sebuah Syair Karya Imam Assyafi'i didalam Kitab Diwan Assyafi'i dituliskan :
  • Kedudukan Orang-orang yang bodoh disisi orang yang pandai seperti kedudukan orang yang pandai disisi orang yang bodoh.
  • Orang ini tidak perhatian didalam mendekati orang yang ini dan orang yang ini didalam mendekatinya lebih tidak perhatian darinya didalam mendekatinya.
  • Apabila kesenngsaraan telah menguasai orang yang bodoh maka ia keterlaluan dalam mengingkari orang yang pandai.
Sesungguhnya orang yang bodoh memang tidak akan pernah selaras dengan orang yang pandai, baik dari tingkah lakukanya, akhlaknya, cara berbicaranya, adabnya dan lain sebagainya

karena orang yang bodoh cenderung pendek pemikirannya, sedangkan orang yang pandai panjang pemikirannya, dan pasti akan bertolak belakang cara pandang dan pemikirannya.

Orang-orang yang pandai mereka sering mengoreksi dimana letak kesalahan dan perilaku orang yang bodoh

sedangkan orang yang bodoh justru sering menyalahkan orang yang pandai jika mereka dikoreksi, dan orang bodoh ini lebih senang dengan keadaan mereka didalam kebodohannya.

Orang bodoh jika dia bertentangan atau selisih faham dengan orang yang pandai, maka bisa dikatakan wajar karena orang yang bodoh belum sampai kepada pengatahuannya orang yang pandai,

namun jika kebodohannya itu sudah terlalu atau bisa dikatakan bodoh kuadrat maka sibodoh inipun akan berani dan sangat keterlaluan didalam mengingkari orang yang pandai.

Maka dari itu cintailah orang-orang yang soleh lagi alim dan menuntut ilmulah dari mereka apabila diri kita ini masih bodoh,

serta ikutilah ajaran kebenaran yang disampaikan dan dibawanya bukan dengan mengingkarinya bahkan sampai kepada menyalahkan orang yang pandai dari ajaran dan ilmu yang dibawanya,

sehingga kita yang bodoh ini menjadi orang bodoh yang pandai, bukan orang bodoh yang sengasara, yaitu orang bodoh yang tidak sadar dengan kebodohannya.

Semoga bermanfaat..

BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS!
Update artikel terbaru akan kami kirim langsung ke alamat email anda.

Anda perlu mengkonfirmasi link aktivasi yang kami kirim ke email anda!

0 Response to "Ciri Orang Pandai dan Orang Bodoh Menurut Imam Syafi'i"

Post a Comment