Seberapa Faham Imam Syafi'i Tentang Ilmu Kedokteran

Seberapa Faham Imam Syafi'i Tentang Ilmu Kedokteran

Berkata Al-Imam As-Syafi'i.ra :

Aku tidak mengetahui sesuatu ilmu sesudah halal dan haram yang lebih utama daripada ilmu kedokteran, melainkan bahwa ahlul kitab (orang nasrani) yang telah mengungguli kita atas ilmunya :
  • Sesungguhnya seorang dokter dengan penanganannya dan obatnya tidak mampu menolak takdir yang ditetapkan.
  • Tidaklah karena seorang dokter ia mati dengan suatu penyakit yang dulu, seorang dokter pernah menyambuhkan penyakit yang sama.
  • (Pada akhirnya) semuanya mati, yang mengobati dan yang diobati, yang membawa obat, yang menjual obat dan yang memberi obat.
Agar syair diatas mendekati pemahamam, berikut ini saya berikan contoh kasus :

Misalnya ada seseorang dalam keadaan sakit, saat ini dia berusia 30 tahun, dan kematian yang sudah Allah tetapkan untuknya adalah 40 tahun, maka sisa usianya adalah 10 tahun lagi.

Ketika dia dibawa kedokter, dan dokter paham atas penyakitnya, lalu orang yang sakit tersebut sembuh, maka kesembuhannya ini akan efektif dibanding yang 10 tahun terus menerus dalam keadaan sakit, walaupun umurnya tetap tidak akan bertambah yaitu tetap 40 tahun.

Atas dasar itulah ilmu kedokteran itu menjadi utama, karena umur seseorang menjadi berkualitas dibandingkan dengan dia dalam keadaan sakit karena tidak bisanya dia beribadah sempurna dalam keadaan sakit itu.

Atas dasar itulah pula ilmu kedokteran menjadi ilmu yang handal, menjadi utama setelah ilmu tentang halal dan haram,

walaupun seorang dokter dengan penanganan dan pengobatannya tidak mampu mengolah takdir yang ditetapkan.

Jika ada seseorang mati disebabkan suatu penyakit yang sedang dalam penanganan seorang dokter, bukanlah dokter yang tidak bisa berusaha membuat dia sembuh dengan ilmu kedokterannya,

melainkan  tentang ketetapan takdir Allah yang telah sampai atas orang itu, walaupun sebelumnya dokter tersebut pernah menangani orang lain dengan penyakit yang sama dan membawa kesembuhan atas orang itu,

Karena pada akhir bait syair, Imam Syafi'i menegaskan...
(Pada akhirnya) semuanya mati, yang mengobati dan yang diobati, yang membawa obat, yang menjual obat dan yang memberi obat.

Dikutif dari kitab Diwan Asy-Syafi'i, semoga bermanfaat..

BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS!
Update artikel terbaru akan kami kirim langsung ke alamat email anda.

Anda perlu mengkonfirmasi link aktivasi yang kami kirim ke email anda!

0 Response to "Seberapa Faham Imam Syafi'i Tentang Ilmu Kedokteran"

Post a Comment