7 Tips Meraih Haji Yang Mabrur, Simak Pembahasannya

Meraih haji yang mabrur merupakan cita-cita setiap jamaah haji, namun hal itu tidaklah mudah didalam meraihnya.

Haji mabrur bukanlah sekedar haji yang Sah.

Haji yang diterima oleh Allah Azza wa Jalla itulah arti Mabrur, dan gugurnya kewajiban adalah Sah didalam ibadahnya.

Gugurnya kewajiban seseorang didalam melaksanakan ibadah haji belum memastikan ibadah hajinya diterima oleh Allah.

Karena, bisa jadi hajinya sah tetapi belum tentu menjadi haji mabrur.

7 Tips Meraih Haji Yang Mabrur, Berikut Pembahasannya
Haji mabrur adalah haji yang maqbul yakni haji yang diterima oleh Allah swt.. (Bukhari-Muslim) "
Keikhlasan dan kekhusyu'an yang totalitas diperlukan didalam melaksanakan ibadah haji, baik secara lahir maupun batin.

Haji mabrur adalah haji yang baik, haji yang berhasil, haji yang sesuai dengan tujuan seseorang kembali kepada kesucian seorang hamba yang kodrati.
Barangsiapa berhaji karena Allah tidak rafats dan tidak fusuq maka ia kembali suci dari dosa seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya. (HR Bukhori Muslim) "
Dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga (HR Bukhori Muslim) "
Berikut adalah Tujuh Tips Untuk Meraih Haji Yang Mabrur :

# Pertama : Berniat Yang Kuat

Berniat yang kuat didalam pelaksanaannya agar mendapatkan predikat Haji Yang Mabrur dengan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan ilmu manasik yang sudah dipelajari sebelum keberangkatan.

Yakinkan didalam hati bahwa Allah adalah Sang Maha Pemurah dan Maha Pengampun atas segala kesalahan dan kelemahan.

Yakin bahwa Allah melihat dan membalas kebaikan seorang hamba dengan Pahala yang berlipat, dan dialah Maha Penolong seorang hamba atas segala kesilutan yang dihadapinya.

Sebelum keberangkatan, hendaknya ia membereskan masalah yang bersangkutan dengan manusia seperti hutang piutang juga memohon maaf jika mempunyai kesalahan kepada orang lain

# Kedua : Memakai Pakaian Ibadah dengan Pakaian Sifat Ihsan dan Taqwa.

Ihsan adalah beribadah seperti engkau melihat Allah. Dan jika engkau tak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihat engkau.

Taqwa adalah melaksanakan segala yang diperintahkan Allah dan Rasulnya, juga menjauhi segala yang dilarang-Nya selama pelaksanaan ibadah haji.

Sesungguhnya ibadah haji tidak mengenal latar belakang dan jabatan seseorang, semua akan sama disana, sama-sama memakai kain ihram sebagai lambang kefakiran dihadapan Allah.

Meskipun ibadah haji syarat dengan hal-hal yang terkadang tidak dimasuk akal dan tidak logis, laksanakanlah semua karena perintah Allah dan Rasul-Nya.

Seperti kisah Sayyidina Umar bin Khattab yang sempat melontarkan pertanyaan ketika hendak mencium hajar Aswad.
Engkau hanyalah batu hitam yang tidak memberikan manfaat maupun mudharat. Andaikan Rasulullah tidak memerintahkan aku untuk menciummu, maka aku tidak akan menciummu. "
# Ketiga : Perbanyak Berbuat Kebaikan Selama Ibadah Haji.

Kisah penyembelihan Nabi Ibrahim terhadap anaknya Nabi Ismail, memberikan isyarat akan beberapa sifat mulia diantaranya, bersifat pemberi, mudah menolong, serta mengalah demi kepentingan orang lain yang lebih membutuhkan, mau berkorban dan berempati untuk sesama.

Baca juga artikel : Seberapa Taat Ibrahim dan Ismail Terhadap Perintah Allah

# Keempat : Sabar, Syukur dan Menghayati Makna Esensial di Balik Ibadah Haji.

Banyak hal yang tidak enak atau tidak terduga yang harus disikapi dengan sikap sabar, sikap mental dalam menghadapi segala kemungkinan selama berada di Tanah Suci, terutama pada saat thawaf, mencium hajar aswad, melontar jumrah, atau shalat/zikir didekat Ka'bah.

# Kelima : Bertobat Kepada Allah Dengan Taubat Nasuha

Sebelum menunaikan ibadah haji dan selama menunaikannya, hendaknya seseorang bertobat kepada Allah dengan Taubat Nasuha (taubat yang sebenar-benarnya). Tobat yang meliputi hati, lidah, serta perbuatan.
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (Al-Baqarah ayat 222) "
# Keenam : Biaya Dari Harta Yang Halal

Biaya dari harta yang halal yaitu harta yang didapat dari mata pencaharian yang halal, baik untuk biaya menunaikan ibadah haji itu sendiri ataupun biaya untuk keluarga yang ditinggalkan.

Imam Ahmad menegaskan bahwa tidak sah haji dari harta yang haram.
Sesungguhnya Alah itu baik, dan tidak menerima kecuali yang baik."
Baca juga artikel : Adakah Tugas Bagi Seorang Yang Menerima Zakat

# Ketujuh : Selalu Menjaga Kesehatan.

Selalu menjaga kesehatan sangatlah penting agar tidak ada kendala selama pelaksanaan ibadah haji berlangsung

Makanlah dengan makanan yang bergizi, jangan bergadang, memperbanyak shalat dan dzikir di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga bermanfaat.

BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS!
Update artikel terbaru akan kami kirim langsung ke alamat email anda.

Anda perlu mengkonfirmasi link aktivasi yang kami kirim ke email anda!

0 Response to "7 Tips Meraih Haji Yang Mabrur, Simak Pembahasannya"

Post a Comment