Bacaan Shalat Yang Membuat Rasulullah Marah, Imam Wajib Baca
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: “Hai segenap manusia, sesungguhnya di antara kalian ada sikap yang membuat banyak orang menjauhi kebaikan (munaffir). Maka siapa saja yang menjadi imam dalam shalat, hendaklah dia memendekkan bacaan. Sebab di belakangnya ada orang tua renta, anak kecil, dan orang yang terdesak keperluan.” (HR. Bukhari Muslim)
Mengajak saudara kita se agama untuk bisa merasakan indahnya Islam dan manisnya iman merupakan tuntutan setiap muslim, sungguh, Islam sejatinya sangatlah mulia, janganlah kita menjadi penyebab dari orang lain hingga ia menghindar, menjauh, bahkan takut dengan Islam.
Tidak termasuk rukun shalat membaca surat setelah membaca surat al-fatihah, ia hanya terhukum sunnah, namun ada perkara yang lebih wajib yaitu mengajak orang lain untuk mau shalat berjamaah dan istiqamah, jangan sampai karena bacaan shalat kita sebagai Imam yang terlalu panjang menyebabkan Makmum kapok berjamaah dengan kita, bahkan mungkin ia menghindar dan menjauh.
Dahulukan perkara yang wajib dibanding sunnah, bersikaplah yang bijak jika kita dipercaya untuk menjadi seorang Imam shalat, jangan sampai ada pemikiran dari orang yang ilmunya belum banyak menilai apa yang kita kerjakan itu datangnya dari Islam.
Setiap individu yang terlibat didalam shalat berjamaah, memungkinkan mereka masing-masing memiliki keperluan dan kepentingan yang berbeda-beda, ada diantara mereka yang sudah tua, mungkin ada juga yang sedang dalam keadaan sakit, bisa juga ada yang memiliki jadwal kerja yang padat sehingga ia harus bergegas dan tidak bisa berlama-lama di masjid untuk shalat berjamaah.
Tanpa terkecuali untuk shalat sunnah sendirian, menikmatinya dengan cara memanjangkan bacaan shalat, semoga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk menggapai shalat yang lebih khusyuk lagi.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat.
Ilustrasi - image: Bill Strain - flickr.com |
Tidak termasuk rukun shalat membaca surat setelah membaca surat al-fatihah, ia hanya terhukum sunnah, namun ada perkara yang lebih wajib yaitu mengajak orang lain untuk mau shalat berjamaah dan istiqamah, jangan sampai karena bacaan shalat kita sebagai Imam yang terlalu panjang menyebabkan Makmum kapok berjamaah dengan kita, bahkan mungkin ia menghindar dan menjauh.
Dahulukan perkara yang wajib dibanding sunnah, bersikaplah yang bijak jika kita dipercaya untuk menjadi seorang Imam shalat, jangan sampai ada pemikiran dari orang yang ilmunya belum banyak menilai apa yang kita kerjakan itu datangnya dari Islam.
Setiap individu yang terlibat didalam shalat berjamaah, memungkinkan mereka masing-masing memiliki keperluan dan kepentingan yang berbeda-beda, ada diantara mereka yang sudah tua, mungkin ada juga yang sedang dalam keadaan sakit, bisa juga ada yang memiliki jadwal kerja yang padat sehingga ia harus bergegas dan tidak bisa berlama-lama di masjid untuk shalat berjamaah.
Tanpa terkecuali untuk shalat sunnah sendirian, menikmatinya dengan cara memanjangkan bacaan shalat, semoga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk menggapai shalat yang lebih khusyuk lagi.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Bacaan Shalat Yang Membuat Rasulullah Marah, Imam Wajib Baca"
Post a Comment