Bersedekah Saat Sulit, Mahasiswa Ini Mendapat Balasan Yang Mengejutkan
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah:261)
Sebagian orang tertentu terutama bagi seorang mahasiswa, pastilah pernah mengalami masa hidup yang jauh dari orang tua, tinggal di sebuah kost-an dan berusaha untuk mengatur dan menghemat uang yang didapat dari orang tua agar cukup sampai datang kembali kiriman dana dari orang tua yang berikutnya.
Seorang mahasiswa asal Malaysia yang akrab dipanggil Busu pun pernah mengalaminya, saat di penghujung bulan, uang persediaannya yang ada di dompet hanya sisa sekitar 5 ringgit atau senilai dengan 16.500 rupiah. Tentu saja uang sejumlah itu dirasa tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya beberapa hari kedepan sambil menunggu orang tua mengirimkan dana.
Busu akhirnya memutuskan untuk mencoba mengambil sejumlah simpanan uang di bank. Namun sungguh disayang, jumlah uang yang ada di rekeningnya sudah berada dalam batas minimal saldo sehingga tidak bisa dia ambil.
Masih dapat diuntung, persediaan susu yang dimiliki saat ini adalah alternatif dirinya untuk mengganjal perut yang tentu saja tidak mengenyangkan, ia pun mencoba bertahan selama beberapa hari kedepan mengandalkan makanan yang tersedia hingga kiriman orangtuanya datang.
Dilema pun datang, uang 5 ringgit yang ia milikipun harus ia gunakan untuk mencetak tugas dari dosen hingga ia tidak bisa membeli makanan dari uang itu. Kini ia hanya punya sisa uang 1 ringgit 20 sen setelah dikurangi mencetak tugasnya dari dosennya. Sungguh sebuah keadaan yang sangat membingungankan bagi dirinya saat itu.
Setelah selesai mengumpulkan tugas, ia memutuskan untuk langsung menuju sebuah masjid karena ada keinginan sekali untuk bersedekah. Ia sangat yakin betul bahwa dengan bersedekah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memudahkan jalan keluar bagi dirinya entah itu cepat ataupun lambat.
“Aku masukkan 1 ringgit ke kotak amal sehingga uangku sekarang tinggal 20 sen saja,” tutur Busu, sebagaimana dikutip dari Oh Bulan.
Karena sisa uang itu hanya bisa dipakai untuk membeli sepotong es jeli, ia pun membelinya untuk sekedar mengisi perut yang sudah keroncongan. Kini ia benar-benar tak memiliki uang sepeser pun di dalam dompetnya. Sementara dana dari orangtua pun yang menjadi andalannya masih terbilang cukup lama datang tetapi ia pun harus tetap makan setiap harinya disebabkan sakit pada bagian lambung yang dideritanya.
“Ada juga rasa khawatir karena aku punya masalah lambung. Jadi tidak bisa kalau tidak makan. Tapi aku yakin Allah pasti memberiku rezeki. Lagipula aku masih ada persediaan susu untuk mengganjal perut,” ulasnya lagi.
Ketika sudah kembali ke kos-kosannya, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, kakaknya memberitahukan melalui pesawat telepon bahwa barusaja ia sudah mengirim uang lewat rekeningnya sebesar 50 ringgit. Kakaknya pun memberikan penjelasan lagi bahwa sejumlah uang itu hanya sebagai untuk pegangan saja sebelum orang tuanya nanti mengirim uang bulanan .
“Allahu Akbar, cepat sekali Allah beri rezeki. Aku pikir kenapa juga kakak buru-buru transfer, padahal 2 hari aku sudah dapat kiriman. Aku baru teringat ini mungkin karena uang 1 ringgit yang aku sedekahkan di masjid tadi. Allahu Rabbi, nikmat apa lagi yang ingin kita dustakan? Sungguh terang-terang Allah membalas kalau kita bersedekah.” pungkasnya.
Ilustrasi - Gambar: Surabayaonline.co |
Sebagian orang tertentu terutama bagi seorang mahasiswa, pastilah pernah mengalami masa hidup yang jauh dari orang tua, tinggal di sebuah kost-an dan berusaha untuk mengatur dan menghemat uang yang didapat dari orang tua agar cukup sampai datang kembali kiriman dana dari orang tua yang berikutnya.
Seorang mahasiswa asal Malaysia yang akrab dipanggil Busu pun pernah mengalaminya, saat di penghujung bulan, uang persediaannya yang ada di dompet hanya sisa sekitar 5 ringgit atau senilai dengan 16.500 rupiah. Tentu saja uang sejumlah itu dirasa tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya beberapa hari kedepan sambil menunggu orang tua mengirimkan dana.
Busu akhirnya memutuskan untuk mencoba mengambil sejumlah simpanan uang di bank. Namun sungguh disayang, jumlah uang yang ada di rekeningnya sudah berada dalam batas minimal saldo sehingga tidak bisa dia ambil.
Masih dapat diuntung, persediaan susu yang dimiliki saat ini adalah alternatif dirinya untuk mengganjal perut yang tentu saja tidak mengenyangkan, ia pun mencoba bertahan selama beberapa hari kedepan mengandalkan makanan yang tersedia hingga kiriman orangtuanya datang.
Dilema pun datang, uang 5 ringgit yang ia milikipun harus ia gunakan untuk mencetak tugas dari dosen hingga ia tidak bisa membeli makanan dari uang itu. Kini ia hanya punya sisa uang 1 ringgit 20 sen setelah dikurangi mencetak tugasnya dari dosennya. Sungguh sebuah keadaan yang sangat membingungankan bagi dirinya saat itu.
Setelah selesai mengumpulkan tugas, ia memutuskan untuk langsung menuju sebuah masjid karena ada keinginan sekali untuk bersedekah. Ia sangat yakin betul bahwa dengan bersedekah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memudahkan jalan keluar bagi dirinya entah itu cepat ataupun lambat.
“Aku masukkan 1 ringgit ke kotak amal sehingga uangku sekarang tinggal 20 sen saja,” tutur Busu, sebagaimana dikutip dari Oh Bulan.
Karena sisa uang itu hanya bisa dipakai untuk membeli sepotong es jeli, ia pun membelinya untuk sekedar mengisi perut yang sudah keroncongan. Kini ia benar-benar tak memiliki uang sepeser pun di dalam dompetnya. Sementara dana dari orangtua pun yang menjadi andalannya masih terbilang cukup lama datang tetapi ia pun harus tetap makan setiap harinya disebabkan sakit pada bagian lambung yang dideritanya.
“Ada juga rasa khawatir karena aku punya masalah lambung. Jadi tidak bisa kalau tidak makan. Tapi aku yakin Allah pasti memberiku rezeki. Lagipula aku masih ada persediaan susu untuk mengganjal perut,” ulasnya lagi.
Ketika sudah kembali ke kos-kosannya, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, kakaknya memberitahukan melalui pesawat telepon bahwa barusaja ia sudah mengirim uang lewat rekeningnya sebesar 50 ringgit. Kakaknya pun memberikan penjelasan lagi bahwa sejumlah uang itu hanya sebagai untuk pegangan saja sebelum orang tuanya nanti mengirim uang bulanan .
“Allahu Akbar, cepat sekali Allah beri rezeki. Aku pikir kenapa juga kakak buru-buru transfer, padahal 2 hari aku sudah dapat kiriman. Aku baru teringat ini mungkin karena uang 1 ringgit yang aku sedekahkan di masjid tadi. Allahu Rabbi, nikmat apa lagi yang ingin kita dustakan? Sungguh terang-terang Allah membalas kalau kita bersedekah.” pungkasnya.
0 Response to "Bersedekah Saat Sulit, Mahasiswa Ini Mendapat Balasan Yang Mengejutkan "
Post a Comment