Menantang Jokowi, Pengikut setia Dimas Kanjeng Untuk Melihat Caranya Menggandakan Uang
Pengikut setia Dimas Kanjeng melaporkan Polda Jawa Timur karena dianggap melakukan kekerasan dalam penangkapan Dimas Kanjeng di padepokannya di Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (24/9).
Pengusutan kasus pembunuhan yang diduga melibatkankan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini makin terus berkembang.
Muncul isu lain yang dianggap sangat merugikan didalam acara penangkapan tersebut, Yakni, Dimas Kanjeng dianggap melakukan penggandaan uang.
Marwah Daud Ibrahim yang mewakili pengikut Dimas Kanjeng, membantah kabar tersebut setelah mendengar berita yang dianggap miring tersebut.
"Sama sekali tidak ada penggandaan uang," kata Marwah.
Kalau ada penggandaan uang, tentu ada penggalangan dana dari masyarakat. Menurut Marwah, yang dilakukan Dimas Kanjeng sama sekali tidak menggalang dana masyarakat.
"Dia tidak mengambil uang orang," tuturnya.
Bahkan, dalam foto yang diambil pada awal 2012 menunjukkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah memamerkan uang hasil penggandaan gaibnya. Setelah diperlihatkan kepada masyarakat dan petugas, uang empat peti ini dibawa ke bank untuk ditabung. Hasilnya asli semua.
Pengikut Dimas Kanjeng mengajak semua pihak untuk menyaksikan sendiri bagaimana cara membuat uang itu untuk membuktikan klaim tersebut, termasuk mengajak presiden Jokowi.
"Kami mengajak presiden kalau memang tidak percaya. Dia tidak menggandakan. Silakan lihat sendiri, ini karomah," ujar perempuan yang juga seorang politikus itu.
Hingga sekarang ini, ratusan personel Polres Probolinggo dan Brimob Polda Jatim masih melakukan pengamanan di area padepokan Dimas Kanjeng yang sudah diberi garis polisi tersebut. Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara meminta para pengikut menurunkan foto pigura Dimas Kanjeng yang dipajang di tenda-tenda tersebut.
"Ada isu yang berkembang bahwa Dimas Kanjeng yang ditangkap itu gaibnya. Karena itu, kami melakukan pendekatan untuk memberikan penjelasan soal kebenaran penangkapan Dimas Kanjeng itu," katanya.
Pengusutan kasus pembunuhan yang diduga melibatkankan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini makin terus berkembang.
Muncul isu lain yang dianggap sangat merugikan didalam acara penangkapan tersebut, Yakni, Dimas Kanjeng dianggap melakukan penggandaan uang.
Marwah Daud Ibrahim yang mewakili pengikut Dimas Kanjeng, membantah kabar tersebut setelah mendengar berita yang dianggap miring tersebut.
"Sama sekali tidak ada penggandaan uang," kata Marwah.
Kalau ada penggandaan uang, tentu ada penggalangan dana dari masyarakat. Menurut Marwah, yang dilakukan Dimas Kanjeng sama sekali tidak menggalang dana masyarakat.
"Dia tidak mengambil uang orang," tuturnya.
Bahkan, dalam foto yang diambil pada awal 2012 menunjukkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah memamerkan uang hasil penggandaan gaibnya. Setelah diperlihatkan kepada masyarakat dan petugas, uang empat peti ini dibawa ke bank untuk ditabung. Hasilnya asli semua.
Pengikut Dimas Kanjeng mengajak semua pihak untuk menyaksikan sendiri bagaimana cara membuat uang itu untuk membuktikan klaim tersebut, termasuk mengajak presiden Jokowi.
"Kami mengajak presiden kalau memang tidak percaya. Dia tidak menggandakan. Silakan lihat sendiri, ini karomah," ujar perempuan yang juga seorang politikus itu.
Hingga sekarang ini, ratusan personel Polres Probolinggo dan Brimob Polda Jatim masih melakukan pengamanan di area padepokan Dimas Kanjeng yang sudah diberi garis polisi tersebut. Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara meminta para pengikut menurunkan foto pigura Dimas Kanjeng yang dipajang di tenda-tenda tersebut.
"Ada isu yang berkembang bahwa Dimas Kanjeng yang ditangkap itu gaibnya. Karena itu, kami melakukan pendekatan untuk memberikan penjelasan soal kebenaran penangkapan Dimas Kanjeng itu," katanya.
0 Response to "Menantang Jokowi, Pengikut setia Dimas Kanjeng Untuk Melihat Caranya Menggandakan Uang"
Post a Comment