Mengaku Tuhan, Ajaran Dimas Kanjeng Kepada Pengikutnya, Dan Ini Sholawat Fulus Yang Diamalkan Sang Kanjeng.

Atas tertangkapnya Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengaku bersyukur, jika tidak, maka pria tambun yang memiliki ribuan santri tersebut bakal mengaku sebagai nabi, bahkan Tuhan.

Mengaku Tuhan, Ajaran Dimas Kanjeng Kepada Pengikutnya, Dan Ini Sholawat Fulus Yang Diamalkan Sang Kanjeng.

"Ucapannya kira-kira seperti ini, 'Ingsun iki (saya ini) Tuhan.' Itu kan sama saja ajaran sesat" ujar Abdusshomad Buchori yang menjabat sebagai Ketua MUI Jatim.

Banyak bacaan istighasah hasil temuan MUI Jatim yang tidak cocok di padepokan Dimas Kanjeng itu bila dibandingkan dengan istighasah lainnya.

Dimas Kanjeng, juga kerap mengajari pengikutnya untuk mengaku sebagai Tuhan dari hasil temuan MUI tersebut.

Selain itu, Padepokan Dimas Kanjeng juga mengajarkan bacaan 'sholawat fulus' dengan tujuan menggandakan uang.

“Kami menemukan selebaran berisi 20 bacaan yang diajarkan padepokan ini. Salah satunya disebut sholawat fulus,” ucap Ketua MUI Jatim tersebut.

Shalawat berarti bacaan pujian kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam, sedangkan kata bahasa arab fulus berarti uang. sholawat fulus tersebut berasal dari bahasa Arab, tapi ditulis dengan huruf latin.

Ada sejumlah kata atau kalimat dalam sholawat tersebut yang kurang sesuai dengan tata bahasa Arab, menurut Abdusshomad.

Bacaan sholawat fulus itu adalah: “Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammadanil mab’uwtsi solatan tadribu biha amwalu wal fulusu wamalbusu wal madh’umu biadadi wa nafasin baynahum ya faihun ya faihun ya rojiun.”

Dilihat dari maknanya, bacaan sholawat itu berisi harapan agar bisa mendapatkan uang atau harta berlimpah. Yang artinya: "Semoga Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad yang bisa melipatgandakan atau mengembangkan harta, uang, pakaian, dan makanan sebanyak jumlah napas di antara mereka,” kata Abdusshomad.

Bacaan-bacaan yang diajarkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu masih dikaji pihak MUI, untuk menguji unsur kebenaran ataukah mengandung unsur syirik.

Sampai saat ini, belum diketahui dari mana dan siapa yang menciptakan sholawat fulus tersebut, apakah ciptaan Dimas Kanjeng Taat atau didapatkan dari pihak lain.

Kamis 22 September 2016, dalam penggerebekan besar-besaran oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur dibantu Kepolisian Resor Probolinggo, Dimas Kanjeng Taat ditangkap karena menjadi otak pembunuhan dua santri pengikutnya yang mayatnya ditemukan di Probolinggo, Jawa Timur, Februari 2016, dan Wonogiri, Jawa Tengah pada April 2016.

Oleh pengikutnya, Dimas Kanjeng yang Padepokan berdiri sejak 2005 di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur dipercaya memiliki kemampuan menggandakan uang dengan cara 'kun fayakun'.

Dimas Kanjeng memiliki ratusan ribu pengikut yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya dari kalangan masyarakat biasa, sejumlah tokoh nasional pun ada yang menjadi pengikutnya. Salah satunya adalah politikus Partai Golkar yang juga bekas anggota DPR Marwah Daud Ibrahim, yang menjadi Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS!
Update artikel terbaru akan kami kirim langsung ke alamat email anda.

Anda perlu mengkonfirmasi link aktivasi yang kami kirim ke email anda!

0 Response to "Mengaku Tuhan, Ajaran Dimas Kanjeng Kepada Pengikutnya, Dan Ini Sholawat Fulus Yang Diamalkan Sang Kanjeng."

Post a Comment