Amalkan Hal Ini Jika Tak Ingin Di Usir Allah Di Akhirat

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin ketinggian (menyombongkan diri ) dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash:83)

Gambar (blog petualanganrahasia)

Seperti kita ketahui bersama, saat ini banyak sekali komunitas yang secara khusus dijadikan tempat untuk belajar dan menghafal Al-Qur'an, berbagai metode pun di siapkan agar para peserta yang tergabung dalam kelompok ini bisa belajar dan menghafal Al-Qur'an dengan mudah dan cepat.

Melihat kondisi ini, sudah pasti setiap muslim akan merasa bangga dan bahagia, namun di balik kebahagiaan itu juga, terbesit dihati ini suatu kekhawatiran,

Yakni jangan sampai ayat-ayat Al-Qur'an itu hanya sekedar dihafal saja, atau hanya untuk sekedar memenangkan sebuah perlombaan,

Hingga akhirnya membuat diri ini menjadi berbesar hati dan berbangga diri serta tidak berbekaslah makna Al-Qur'an yang terkandung didalamnya dalam kehidupannya sehari-hari,

Semoga saja tidak demikian.

Disinilah pentingnya kita mengevaluasi dan berbenah diri, seberapa optimalkah Wahyu Allah yang diturunkan itu sudah kita amalkan dalam tingkah laku sehari-hari?

Kandungan yang terdapat didalam ayat-ayat Al-Qur'an tentulah banyak sekali, didalamnya terdapat ajaran tentang kesabaran, menyuruh kita untuk selalu bersyukur, dan mengajarkan kita untuk bisa menahan emosi dan amarah.

Allah menyuruh kita melalui wahyu-Nya supaya berlapang dada ketika memaafkan kesalahan orang lain, saling tolong menolong dalam kebaikan, dan melarang umatnya memelihara sifat sombong serta tinggi hati, juga hal lainnya yang sejenis dengan hal itu.

Yang menjadi pertanyaannya adalah, sudahkah kita mengamalkan itu semua?

Atau justru malah sebaliknya, kita merasa berat menghilangkan rasa kesombongan, berbangga diri, tidak mau bersyukur, sangat berat memaafkan kesalahan orang lain, dan sangat suka membanggakan diri sendiri?

Jika demikian adanya, apakah ada bedanya antara orang yang menghafalkan Al-Qur'an dengan yang tidak?

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,

“Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya”. (HR. Muslim)

Dan diriwayatkan dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgar.”

Para sahabat bertanya,

“Apa itu syirik ashgar, wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda,

“(Syirik ashgar adalah) riya’.

Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka:

‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’(HR. Ahmad).

Oleh karena itu, yuk kita jadikan Al-Qur'an bukan hanya sekedar hiasan bibir saja, melaikan menjadi hiasan langkah kaki dalam kehidupan kita, sebagaimana akhlaknya Nabi Kita Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam, yakni akhlak Al-Qur'an.

Suatu ketika, Sayyidatina Aisyah radhiallahu'anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun menjawab,

“Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-Qur`an” (Al-Hadist)

Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang berakhlak Al-Qur'an, jauh dari sifat sombong, ujub, riya' yang disebabkan ketidakpahaman bahwa lebih penting mengamalkan daripada sekadar menghafalkan.

Baca juga:

Amalkan Hal Ini Jika Tak Ingin Di Usir Allah Di Akhirat

0 Response to "Amalkan Hal Ini Jika Tak Ingin Di Usir Allah Di Akhirat"

Post a Comment