Ini Sebab Merpati Berkeliaran Bebas Tak Diburu Di Mekkah Dan Madinah


“Sesungguhnya Allah memuliakan kota Mekkah, maka tidak halal bagi seseorang sebelumku dan juga setelahku. Sesungguhnya dia halal bagiku sesaat dari waktu siang. Tidak boleh dicabut tanamannya, tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diusir binatang buruannya” (HR. al-Bukhari)

Ini Sebab Merpati Berkeliaran Bebas Tak Diburu Di Mekkah Dan Madinah
Gambar (Kfk Kompas)

Burung merpati yang berada di kota mekkah ataupun madinah, jika dilihat dengan sekilas memang tidak ada yang istimewa padanya.

Tetapi jika kita melihat jumlahnya yang ribuan serta terbang bebas dan berkeliaran disana serta tidak ada yang berani untuk memburunya, ada apa gerangan yang membuat hal ini terjadi?

Ternyata sebenarnya burung-burung itu memang tidak boleh diburu dan tidak boleh ada yang mengusirnya selama mereka ada di tanah haram, hal ini berdasarkan keumuman hadits,

 “Sesungguhnya Allah memuliakan kota Mekkah, maka tidak halal bagi seseorang sebelumku dan juga setelahku. Sesungguhnya dia halal bagiku sesaat dari waktu siang. Tidak boleh dicabut tanamannya, tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diusir binatang buruannya” (HR. al-Bukhari)

“Sesungguhnya Nabi Ibrahim memuliakan Mekkah dan aku memuliakan Madinah di antara ujung timur hingga ujung barat. Tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diburu binatang buruannya” (HR. Muslim)

Selain hadist diatas yang membuat mereka semakin banyak jumlahnya, ternyata tersimpan pula kisah didalamnya.

Bagi umat islam yang sudah menunaikan rukun islam yang kelima pasti tahu tentang fenomena ribuan burung merpati yang terbang bebas berkeliaran disana itu.

Kisah ini dikutip dari Koran Republika, Al Ustadz Muhammad Rusli Amin yang mengutip Doston Ye Az Khudha oleh Ahmad Mir Khalaf Zadeh dan Qwasim Min Khalaf Zadeh diawali dari Imam Ali Zainal Abidin Al Sajjad yang bertanya kepada beberapa sahabatnya.

“Apakah kalian tahu sebab keberadaan merpati-merpati di Ka’bah?”

Para sahabat yang kebingungan lantas menjawab,

“Kami tidak mengetahuinya. Jelaskanlah kepada kami.”

Imam Ali Zainal Abidin Al Sajjad kemudian berkata,

“Di zaman dahulu, hiduplah seorang laki-laki yang memiliki sebuah rumah. Di tengah rumah itu tumbuhlah sebuah pohon kurma.

Seekor burung merpati kemudian membuat sarang di atas pohon kurma tersebut.

Setiap kali merpati itu menetaskan anak-anaknya, lelaki itu lantas memanjat pohon kurma dan mengambil anak-anak merpati dan menyembelihnya.”

Aksi lelaki itu pun dilakukan setiap kali merpati tersebut menetaskan telur-telurnya.

Hingga suatu hari merpati mengadu kepada Allah tentang sosok laki-laki yang mengambil telurnya tersebut.

Allah kemudian mengilhamkan kepada merpati tersebut bahwasanya pada kali berikutnya saat laki-laki itu hendak mengambil anak merpati, ia akan terjatuh dari pohon kurma dan meninggal dunia.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, merpati kemudian kembali lagi ke sarangnya dan menetaskan telur-telurnya.

Hingga suatu hari lelaki itu pun memanjat pohon kurma untuk mengambil anak merpati.

Sang merpati hanya diam memperhatikan apa yang akan terjadi.

Ternyata ketika hendak memanjat, terdengar seorang pengemis yang meminta tolong kepada si pemilik rumah.

Lelaki yang baru setengah jalan itu pun kemudian turun dan mendatangi pengemis serta memberikan bantuan kepadanya.

Setelah itu ia kembali lagi memanjat pohon dan mengambil anak merpati lalu menyembelihnya.

Induk merpati merasa heran karena tidak ada kejadian apapun yang menimpa laki-laki pengambil anak-anaknya tersebut.

Merpati itu kemudian mengadu kepada Allah.

“Ya Allah mana janji-Mu yang telah Engkau sampaikan padaku?”

Allah lantas mengilhamkan kepada si merpati,

“Karena sedekah kepada pengemis yang dilakukan lelaki tersebut, maka ia terhindar dari bencana.

Akan tetapi dengan cepat Aku akan memperbanyak keturunanmu dan Aku akan memberikan kepadamu sebuah tempat tinggal yang aman, sehingga engkau tidak akan diganggu hingga hari kiamat.”

Sejak saat itulah ribuan merpati hidup dengan bebas dan aman di kota Mekkah tanpa rasa takut ada yang memburu ataupun menangkapnya. Wallahu A’lam

Baca juga:

BERLANGGANAN ARTIKEL GRATIS!
Update artikel terbaru akan kami kirim langsung ke alamat email anda.

Anda perlu mengkonfirmasi link aktivasi yang kami kirim ke email anda!

0 Response to "Ini Sebab Merpati Berkeliaran Bebas Tak Diburu Di Mekkah Dan Madinah"

Post a Comment